Peramalan Curah Hujan Terhadap Produktivitas Garam Di Gersik Putih Sumenep

Salt production in Madura Island is running by evaporation method (solar evaporator). Thus, the process of salt highly dependent on weather factors. Weather conditions one determinants success targets. In this study aims to determine forecasting rainfall support at PT Garam Gersik Putih Sumenep. The used analyze data 2022 box-Jenkins Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) model. Box-Jenkins time series methods using values past as variables and independent variables. From forecast results, it known that Pheasant has 9 dry dasarian with an estimated 27,360 tons. Saltworks 456 plots crystallization land a total area 126.36 Ha. results analysis can pre-production , post-production salt. Pre-production activity preparation maintenance infrastructure maximize upcoming season. carried out from January May. activities are processing sea water into crystals take place June early november. At peak drought 1 plot produce 3-6 tons harvest. Post transporting pheasant olo warehouse which November December due increase intensity. integrated Model applied pearson coefficient correlation level 0,94%. value shows very good, adequate feasible use. Produksi garam di Pulau dilakukan dengan menggunakan metode penguapan Proses produksi bergantung pada curah hujan. Curah hujan menjadi penentu keberhasilan garam. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses peramalan dalam mendukung Metode tahun adalah model Boox-Jenkins. ARIMA Boox-Jenkins salah satu nilai variabel independen dan dependen. Dari hasil prakiraan diketahui bahwa pegaraman memiliki ±9 kering estimasi sebesar 27.360 ton. Pegaraman petak lahan kristalisasi jumlah luas 126,36 Hasil analisis cuaca juga dapat menentukan kapan berlangsungnya pra garam, serta pasca Pra merupakan kegiatan persiapan pemeliharaan sarana prasarana memaksimalkan musim kemarau mendatang. dilaksanakan bulan januari hingga mei. Kegiatan yaitu mengolah air laut kristal yang berlangsung juni november awal. puncak menghasilkan 3 – 6 ton sekali panen. Pasca pengangkutan dari menuju gudang desember karena kenaikan intensitas diterapkan tingkat korelasi koefisien Nilai tersebut layak digunakan peramalan.